Transaction Processing Sistem (TPS)
atau sistem pengolahan transaksi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk
keperluan transaksi sehari – hari. Sistem ini sangat berguna untuk
menghasilkan/memproduksi data. Contoh TPS yang mendapat data dari luar adalah
pemasukkan data penjualan, pembuatan faktur transaksi, pembuatan cek, reservasi
hotel, keluar masuk data keuangan pada bank, point of sale atau komputerisasi
pada kasir penerima uang dan lain sebagainya. Sedangkan untuk data yang dating
dari dalam , TPS dapat ditemukan pada perencanaan produksi, perpindahan bahan
baku dan hasil produksi, pembayaran gaji karyawan, pembuatan dan perpajakan,
pembuatan nota pembelian, dan lain-lain.
(Transaction Processing System disingkat TPS)
adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data
pada suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya
pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi
sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan.
Tugas utama TPS
adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi
yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi
manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.
Ada empat tugas pokok dari
sistem pengolahan transaksi, yaitu:
1. Pengumpulan Data :
setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan lingkungannya dalam
penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan data
transaksi yang bersumber dari lingkungan.
2. Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut:
1. Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
2. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencarian data, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb.
3. Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu, misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlah hutang pelanggan, dsb.
4. Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa data menjadi total, sub-total, rata-rata, dsb.
3. Penyimpanan data : data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siap memenuhi kebutuhan para pengguna.
4. Penyiapan dokumen : beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan unit-unit kerja dalam organisasi
2. Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut:
1. Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
2. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencarian data, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb.
3. Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu, misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlah hutang pelanggan, dsb.
4. Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa data menjadi total, sub-total, rata-rata, dsb.
3. Penyimpanan data : data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siap memenuhi kebutuhan para pengguna.
4. Penyiapan dokumen : beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan unit-unit kerja dalam organisasi
Sistem pengolahan
transaksi memiliki beberapa karakteristik, antara lain sebagai berikut:
- Volume data yang di-proses relatif sangat besar.
- Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar.
- Kecepatan pengolahan di-perlukan sangat tinggi agar data yang banyak bisa diperoses dalam waktu singkat.
- Sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk keperluan internal.
- Pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan, dsb.
- Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu.
- Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar.
- Komputasi tidak terlalu rumit.
Teknik pengolahan data
yang biasa diperoleh ada empat macam, yaitu:
- Batch processing : data yang diperoleh dari sumber data biasanya dikumpulkan atau ditumpuk, lalu diproses pada waktu-waktu tertentu, misalnya data dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam 17:00.
- Online processing : data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saat diterima, yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu giliran, misalnya pemrosesan yang dilakukan pada saat melakukan transaksi online di depan teller bank.
- Real-time processing : pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis, penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya pengolahan data hasil pemantauan aktivitas gunung berapi.
- Inline processing : biasa juga disebut sebagai hybrid-processing, yaitu kombinasi antara batch-processing dan online-processing. Misalnya pengolahan transaksi di supermarket, dimana transaksi penjualan melalui POS (point of sale) langsung dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih lanjut tentang persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00 malam.
Selain itu seiring dengan
perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi internet maka dilahirkan sistem
client-server yang populer dengan nama On Line Transaction Processing (OLTP).
Prosedur pengolahan mirip dengan online-processing, perbedaan-nya adalah pada
teknologi jaringan. Online processing menggunakan arsitektur jaringan terpusat
(host-based) sementara OLTP menggunakan arsitektur client/server. Perkembangan
dari OLTP melahirkan Customer Integrated System (CIS) yaitu sistem OLTP dimana
user/pengguna melakukan sendiri transaksinya secara online, misalnya sistem
mesin ATM (automatic teller machine), atau e-commerce (perdagangan lewat
fasilitas elektronik).
(1)
tahan banting;
(2) mudah digunakan;
(3) perlengkapan keluar masuk yang tangguh;
dan
(4) dipersiapkan untuk pekerjaan yang berulang dan sesuai dengan data yang
sebenarnya.
Biasanya sistem pendukung ini dibagi menjadi dua
solusi yaitu sistem pengolahan transaksi secara daring dan sistem pengolahan
transaksi secara batch. Sistem yang secara daring mempunyai hubungan langsung
dengan pusat data sehingga pengambilan dan pemasukan data akan menimbulkan efek
pada seluruh informasi di perusahaan. Pengambilan uang pada bank akan
dikonfirmasi terlebih dahulu dengan data yang menyebutkan jumlah uang yang
dimiliki oleh nasabah. Sedangkan sistem batch dilaksanakan bila data transaksi
tidak memerlukan konfirmasi dari salah satu pusat data. Contohnya dari sistem
pendukung ini ada di supermarket. Penjualan barang-barang di supermarket tidak
mengacu pada siapa pembelinya, stok yang masih ada, harga beli bahan, dan lain
sebagainya. Transaksi penjualan digabung ke pusat data pada periode tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar