Minggu, 08 Maret 2020

Sistem Pendukung Executive (ESS)


     Executive Support System atau Sistem Pendukung Eksekutif adalah sebuah sistem yang oleh para senior manajer / eksekutif sebuah perusahaan atau organisasi untuk memberikan dukungan terhadap keputusan yang tidak terprogram dalam manajemen strategis. Informasi ini sering bersifat eksternal, tidak terstruktur dan bahkan tidak pasti. Lingkup dan konteks informasi yang tepat seringkali tidak diketahui sebelumnya.
      Tujuan Executive Support System adalah untuk mengintisarikan informasi dari bermacam-macam sumber lalu diserahkan pada Manajer Tingkat Atas (MTA). MTA biasanya membutuhkan informasi atas dasar Critical Success Factor (CSF) yang artinya factor yang telah mebuat suatu organisasi berjalan menuju sukses. Factor ini diperhatikan dan dijaga bila organisasi tersebut ingin menjadi sukses, caranya :
  • Kemampuan untuk menampilkan CSF
  • Kemampuan untuk menampilakan gambar grafik
  •  Kemampuan untuk menapilkan kunci permasalahan
  •   Kemampuan untuk memilih dan menampilkan salah satu CSF
  •   Kemampuan untuk menampilkan garis besar keuangan
  •   Kemampuan untuk melihat dan mengubah perencanaan strategis               
 Informasi yang diberikan eksekutif oleh Executive Support System antara lain:
1. Informasi Pasar
2. Informasi Teknologi
3. Informasi Investasi
      ESS dikembangkan utamanya untuk: Menyediakan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh pihak Eksekutif. Menyediakan antarmuka yang benar-benar user-friendly untuk Eksekutif. Mempertemukan pelbagai gaya keputusan individu para Eksekutif. Menyediakan pelacakan dan kontrol yang tepat waktu dan efektif. Menyediakan akses cepat pada informasi detil yang tersirat di teks, bilangan, atau grafik. Memfilter, memadatkan, dan melacak data dan informasi yang kritis. Identifikasi masalah (atau juga kesempatan). EIS bisa juga digunakan pada pelbagai jenis perusahaan dan melayani sejumlah manajer sebagai suatu Enterprise Wide Systems (EWS).
 Sifat dan keunggulan ESS pada umumnya yaitu :
  •  Dapat menyajikan informasi yang lebih relevan demi menghemat waktu MTA
  • Dapat membantu MTA mengetahui lingkungan dengan lebih cepat, lebih singkat dan lebih up-to-date.
  • Dapat dibuat khusus (secara individu) sesuai dengan yang diminta MTA
  •  Mempunyai kemampuan grafik yang cukup
  • Dapat  berkomunikasi dan membandingkan strategi
  • Dapat member gambaran individu
  • Mampu mengambil data dari luar dengan mudah. 
Alasan utama pengembangan EIS :
  • Menyediakan kebuthan informasi yang diperlukan oleh pihak eksekutif
  • Menyediakan antar muka yang benar-benar user-friendly untuk eksekutif
  • Mempertemukan pelbagai gaya keputusan individu para eksekutif
  • Menyediakan pelacakan dan kontrol yang tepat waktu dan efektif
  • Menyediakan akses cepat pada informasi detil yang tersirat di teks, bilangan, atau grafik
  • Memfilter, memadatkan, dan melacak data dan informasi yang kritis
  • Identifikasi masalah (atau juga kesempatan)
Faktor yang mempengaruhi untuk menunjang keerhasilan ESS:
1.    Harus ada MTA, bahkan sebaiknya CEO yang tahu tentang keberadaan ESS dan sungguh-sungguh membantu proses pelaksanaan ESS.
2.    Harus ada orang yang tau tentang ESS dan terjun dalam pelaksanaan ESS karena keterbatasan  waktu yang dimiliki oleh MTA
3.    Harus ada orang yang tau bagaimana mengatur sumber informasi agardapat disajikan dengan baik sesuai bentuk yang dibutuhkan
4.    Perlengkapan dan teknologi yang digunakan harus sesuai  dengan kebutuhan.
5.    Sistem harus memiliki kemampuan mengatur data serta menganalisis problem yang mengikutinya
6.    Bahwa ESS yang membantu MTA dalam menentukan dan mengontrol misi perusahaan harus jelas terhubung
7.    Bagian organisasi yang menentang keberadaan ESS harus dapat ditangani dengan baik.ESS memiliki kemungkinan mengubah alur informasi sehingga sering terjadi konflik politik karena ada perpindahan kekuasaan.
8.    Pelebaran dan evaluasi dari ESS pada sistem informasi harus diperharikan karena selalu ada tedensi dari manajemen di tingkat yang lebih bawah yang menginginkan kemampuan akses yang sama.

Karakteristik ESS
 Berikut ini adalah karakteristik-karakteristik yang dibutuhkan oleh ESS, dan keuntungannya .
1.      Kualitas Informasi :
  1. Fleksibel               
  2. Menghasilkan informasi yang benar
  3. Menghasilkan informasi yang sedia setiap saat
  4. Menghasilkan informasi yang relevan
  5. Menghasilkan informasi yang lengkap
  6. Menghasilkan informasi yang valid
2.      Antarmuka User :
Memiliki antarmuka user grafis yang canggih (misal, GUI)
  1. Memiliki antarmuka user grafis yang user-friendly • Akses informasi yang aman dan terjamin kerahasiaannya
  2. Waktu tanggapan atas respon cepat
  3. Dapat diakses dari sembarang tempat
  4.  Memiliki prosedur akses yang dapat diandalkan   
  5.  Meminimalkan penggunaan keyboard; penggunaan alternatif pengontrol infra merah, mouse, papan sentuh, dan layar sentuh.
  6. Mendapatkan kembali informasi yang diinginkan secara cepat
  7. Didesain sesuai dengan gaya-gaya manajemen dari para eksekutif
  8. Memiliki self-help menu
3.      Keuntungan :
  1. Membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasi   
  2. Membantu mengakses informasi
  3. Menjadikan user lebih produktif
  4. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
  5. Memberikan keuntungan kompetitif   
  6. Menghemat waktu bagi user   
  7. Meningkatkan kapasitas komunikasi
  8. Meningkatkan kualitas komunikasi
  9. Memberikan antisipasi terhadap masalah/peluang
  10. Mengijinkan adanya perencanaan
  11. Menemukan penyebab dari masalah
  12. Memenuhi kebutuhan eksekutif  
 Contoh Informasi Executive Support System (ESS)
Berikut adalah beberapa contoh informasi yang sering menjadi sumber ESS:
a. Database eksternal
b. Laporan teknologi seperti catatan paten dll.
c. Laporan teknis dari konsultan
d. Laporan pasar
e. Informasi rahasia tentang pesaing
f. Informasi spekulatif seperti kondisi pasar
g. Peraturan Pemerintah
h. Laporan keuangan dan informasi keuangan terkini


Sistem Pendukung Keputusan (DDS)




Defenisi Sistem Pendukung Keputusan  
Decision Support Sytem (DDS) wawasannya lebih luas karena pada umumnya program DDS mempunyai kemampuan ESS ditambah kemampuan analisis, meskipun tidak mempunyai kemampuan penyajian presentasi sebagus ESS. Defenisi DDS sebagai rangkuman system computer yang digunakan untuk membantu manajer membuat keputusan.
 Definisi DSS Sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan
memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalahmasalah yang tak terstruktur.
       Mengapa menggunakan DSS ?
     • Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tak stabil
     • Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat
     • Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis
    • Sistem komputer perusahaan tak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi,
      profitabilitas, dan mencari jalan masuk pasar yang benar-benar menguntungkan. 

      Ciri-ciri serta keuntungan dalam sistem pendukung adalah: 
(1) dapat menyelesaikan problem yang kompleks; 
(2) sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya sehingga dapat mencoba keputusan lebih dulu; 
(3) lebih cepat dan dengan hasil yang lebih baik; 
(4) menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi bagi manajer 
     yang kurang berpengalaman; 
(5) dapat memberi keputusan dengan lebih efektif meski tidak selalu lebih efisien; 
(6) meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer; 
(7) membantu bermacam-macam bagian dari manajemen; 
(8) didesain untuk mudah dibuat dan mudah dipakai; dan 
(9) digunakan untuk membantu manajer sehingga setiap saat dapat diabaikan atau dibatalkan.

Tiga langkah yang dapat dilakukan dalam membuat DDS :
  • Mendefinisikan problem
  • Membuat model dengan DDS generator
  • Menggunakan model tersebut untuk mendapatkan jawabannya
Sebuah proses yang menggunakan DSS memiliki beberapa komponen antara lain:
  1. Dialog :   Alat untuk berinteraksi antara komputer dengan pemakainya. pemakai harus bisa mengerti apa arti informasi yang dihasilkan. ini berarti , sistem mudah dipakai . Ditiijau dari sudut pemakainya, sang pemakai harus pula belajar dan berlatih cara penggunaannya serta arti informasi yang dihasilkan.
  2. Model: Model serta sisteem yang memperolehkan pemakai memilih model yang cocok. Tiga macam model yang biasa digunakan adalah: 1) Optimalisasi : mencari yang terbaik . contohnya membuat jadwal, membuat perbandingan , linear programming, simulasi, dan lain sebagainya,2)Statistik/Matematis: menggambarkan masalah dengan standar kuantifikasi yang ada . contohnya forecasting, fungsi kemungkinan , proyeksi penjualan.3)Financial: mencari kesempatan yang baru yang lebih menguntungkan, Contohnya investasi, cash flow, manajemen  resiko.
  3. Database : pengaturan keluar-masuk data. Sistem harus dapat menerima , mengatur, dan mengeluarkan data yang diperlukan oleh model di atas . Data yang diterima dapat berasal dari dalam maupun luar organisasi.
  4. Data : data itu sendiri yang akan diproses untuk menghasilkan keputusan
Faktor yang digunakan untuk mencari DSS mana yang cocok dapat disarikan sebagai berikut:

Secara Teknis:
  1. Sistem dasar dan sistem operasi
  2. Perangkat keras
  3. Manajemen Data
  4. Sistem Komunikasi
  5. Bahasa komputer yang digunakan
  6. Harta serta biaya lain
  7. Kemudahan pemakaian serta support dari vendor
Secara Kemampuan
  1. Kemampuan dan banyaknya model
  2. Kemampuan menganalisa model
  3. Kemampuan interogasi dan interaksi dengan model
  4. Kemampuan forcesting dan statistik lain
  5. Kemampuan grafik
  6. Kemampuan membuat laporan


 

Otomasi Perkantoran / Office Automation System / (OAS) / (OA)

   
   Sistem ini bertujuan untuk menggabungkan dan penerapan teknologi, memperbaiki proses pelaksanaan pekerjaan di kantor, meningkatkan produktivitas pekerja dan efektivitas pekerjaan. Secara fungsional sistem ini dapat didefinisikan sebagai suatu rencana untuk menggabungkan dan menerapkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktivitas pekerja dan efektivitas pekerjaan. Secara teknis sistem ini dapat berupa sebuah sistem yang digunakan untuk membuat, menyimpan, mengambil, mengubah, dan mengkomunikasikan informasi yang terjadi di perusahaan atau perkantoran. Bentuk informasi dapat berupa tulisan antara lain adalah teks, grafik, fax, telex, data komputer; berupa suara antara lain radio, telepon, atau video. Sebuah contoh untuk sistem otomasi perkantoran ialah surat elektronik dan voice mailing.
Pengguna office autmation biasanya merupakan orang-orang yang bekerja di dalam kantor. Pengguna office automation dibagi ke dalam 4 kategori, yaitu :
1. Manajer
2. Profesional
3. Sekretaris
4. Pegawai Administratif


Office Automation System (OAS) memiliki tiga tujuan yang harus diraih, yaitu :
  • Penggabungan dan penerapan teknologi
  • Memperbaiki proses pelaksanaan pekerjaan di kantor
  • Meningkatkan produktifitas pekerjaan dan efektifitas pekerjaan.
      Secara fungsional, OAS dapat didefinisikan sebagai sebuah rencana untuk menggabungkan dan menerapkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktifitas pekerjaan dan efektifitas pekerjaan. Secara teknis, OAS dapat berupa sebuah sistem yang digunakan untuk membuat, menyimpan, mengambil, mengubah, dan mengkomunikasikan informasi yang terjadi diperusahaan atau perkantoran.
 Beberapa fasilitas OAS yang sering digunakan orang sebagai berikut :
  •    Word Processor (pengolah kata)
  •     Document Manajement.
  •     Electonic Mail
  •     Electronic Funds Transfer (EFT)
  •   Voice Mailing System.
  •    Voice Information Services.
  •   Fax Information Services.
  •   Video Conference 
 Secara fungsional, OAS dapat didefenisikan sebagai sebuah rencana untuk menggabungkan dan menerapkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktivitas pekerja dan efektivitas pekerjaan. Secara teknis, OAS dapat berupa sebuah sistem yang digunakan untuk membuat, menyimpan, mengubah, dan mengomunikasikan informasi yang terjadi di preusahaan atau perkantoran. Bentuk informasi dapat berupa tulisan yang antara lain dalah teks, grafik, fax, telex, data komputer; berupa suara antara lain radio, telepon, atau gambar video.
Sebuah contoh untuk OAS zaman dulu yang menangani informasi dalam bentuk tulisan adalah mesin pengolah kata sebagai kata pengganti mesin tik. Dengan perkembangan komputer yang dapat berkomunikasi dengan komputer lain muncullah “Electronic Mail”. Dengan elektronik mail, orang perkantoran dapat mengkomunikasikan teks, grafik, dan data komputer dengan menggunakan jalur komunikasi komputer.
Di sisi lain, muncul pula teknologi yang menambah kemampuan jaringan telepon pada informasi suara. Kemampuan yang sekarang diunggulkan pada informasi saat ini adalah  “Voicel Mailing System”, “Voice Information Service”, dan “Fax Information Service”. Terkahir adalah masuknya inforamsi gambar video kedalam jaringan komputer. Dalam hal ini telah muncul aktivitas untuk “Video Conference”.
Pada dasarnya teknologi telah dapat melewati batasan media. Jadi, dapat dikatakan bahwa segala bentuk informasi telah dapat dikomunikasikan dari satu tempat ke tempat lain media apa pun. Hanya saja beberapa diantaranya tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat ini. Ini adalah kesempatan bagi kita para pekerja di bidng informasi untuk mencari yang sesuai, layak, dan tepat guna dari peralatan OAS pada organisasi kita. Beberapa fasilitas OAS yang sering digunakan orang dapat disarikan sebagai berikut:
1.      Word
Word processor (pengolah kata) adalah salah satu jenis OAS yang sudah banyak digunakaan orang. Sudah banyak terbukti bahwa produktivitas pekerja dan efektivitas pekerjaan dapat ditingkatkan dengan menggunakan word processor.
2.      Document Management
Beberapa teleh ditemukan guna menigkatkan efisiensi penyimpanan dan pengambilan dokumen. Contoh produk yang masuk dalam klasifikasi ini adalah Dokumen Content Archintecture (DCA) oleh IBM, Document Interchange Architecture (DIA) oleh IBM, Electrinic Filling System oleh banyak vendor, Information Retrival System, dan Computer Aided Retrievall sistem lain yang sejenis.
3.      Electronic Mail
Electronic mail biasanya dikirim, melalui jaringan komputer. Pada jaringan komputer, setiap pemakai komputer memiliki nama sendiri, yang biasa disebut sebagai ‘account’. Semua data tentang sebuah ‘account’ memang harus dimasukkan lebih dulu sebelum ‘account’ tersebut dapat dikenal. Dengan menggunakan salah satu pengolah kata, kita dapat menulis surat atau memo lalu menitipkan surat tersebut kepada jaringan. Dengan menyebutkan ‘account’ yang dituju, maka setiap pemakai komputer yang memiliki ‘account’ masuk atau memakai komputer yang berhubungan dengan jaringan. Dengan demikian, maka secara otomatis jaringan akan memberi tahu bahwa beliau menerima sebuah surat atau memo untukknya.
4.      Electronic Funds Transfer
Electronic Funds Tranfer (EFT) menggantikan pengirim kertas/dokumen/uang ke bentuk eletronik. EFT dapat melaksanakan transaksi pendanaan, transfer, pembayaran utang, pengembalian/penagiahan, dan sebagainya dari bank ke pelanggan atau antarbank. Contohnya, Automatic Teller Machine (ATM), Electronic Shipping (berbelanja melalui komputer yang dihubungkan dengan modem), dan beberpa aplikasi kartu kredit.
5.      Voice Mailiing System
Ini adalah fasilitas yang dibeikan pada Private Brance Exchange (PBX). PBX dapat disamakan dengan jaringan telepon yang dimiliki oleh PT.Telkom, hanya saja dengan skala yang kecil. (Key Telephone adalah alat yang mirip engan PBX, tetapi dengan skala yang lebih kecil dengan cara pengoperasian yang sedikit berbeda). PBX, juga peralatan PBX yang ada di PT.Telkom dapat melayani dua bentuk informasi, yaitu suara atau sinyal analog atau fax. (Apabila suara dikirim dengan sinyal analog, maka mesin fax sebenarnya adalah mesin penerjemah antara gambar ke suara atau sinar analog sebaliknya. Catatan: telex mempunyai jaringan tersendiri).
6.      Voice Information Service
Adalah sebuah alat yang digabung dengan PBX yang berguna memberi jawaban tentang informasi yang dibutuhkan oleh telepon. Informasi yang diberikan hanyalah informasi yang telah disediakan. Disini pemakai dituntun oleh menu yang berupa suara pula. Fasilitas ini biasa digunakan oleh bank untuk melihat rekening Koran atau perusahaan service lain untuk memberikan informasi lain.
7.      Fax Information Service
Fax information service  mempunyai fungsi kerja yang mirip dengan Voice Information Service, tetapi yang dikirim adalah informasi dalam bentuk fax. Fax information service juga dapat menggunkan komputer pribadi sehingga setiap perusahaan dapat memilikinya.
8.      Video conference
Conference adalah fasilitas untuk berbicara dengan lebih dari satu orang lawan bicara. Video adalah bentuk gambar yang dapat dilihat, yang dalam hal ini terdapat dua pilihan, yaitu gerak penuh (full motion) dang amber beku (freeze frame).
Hal ini dapat menimbulkan beberpa kemungkinan problem yang perlu diantisipasi secara dini.
1.      Perpindahan dari fase dasar ke fase pneggabungan akan mengubah struktur organisasi karena semula OAS yang digunakan oleh type 1 yang kemudian pada fase selanjutnya lebih di dominasi oleh manajemen tipe 2.
2.      Teknologi OAS cukup sulit dimengerti sehingga dibutuhkan pelatihan yang cukup agar semua dapat memanfaatkan peralatan yang ada.
3.      Siapa yang akan membawahi OAS ini? Bagian komputer atau bagian komunikasi ? padahal keduanya harus belajar sesuatu yang baru lagi.
4.      Penurunan pegawai yang dapat menimbulkan kesalahan dan kendala.
5.      Harganya mahal sehingga arah yang dituju harus sudah jelas. Kesalahan dalam penerapan OAS menghasilkan keluaran yang tidak sesuai dengan ongkos.


Sistem Pengelolahan Transaksi (TPS)

      Transaction Processing Sistem (TPS) atau sistem pengolahan transaksi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk keperluan transaksi sehari – hari. Sistem ini sangat berguna untuk menghasilkan/memproduksi data. Contoh TPS yang mendapat data dari luar adalah pemasukkan data penjualan, pembuatan faktur transaksi, pembuatan cek, reservasi hotel, keluar masuk data keuangan pada bank, point of sale atau komputerisasi pada kasir penerima uang dan lain sebagainya. Sedangkan untuk data yang dating dari dalam , TPS dapat ditemukan pada perencanaan produksi, perpindahan bahan baku dan hasil produksi, pembayaran gaji karyawan, pembuatan dan perpajakan, pembuatan nota pembelian, dan lain-lain.

      (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan.
      Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.

Ada empat tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu:

1. Pengumpulan Data : setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan.
2. Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut:
1. Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
2. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencarian data, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb.
3. Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu, misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlah hutang pelanggan, dsb.
4. Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa data menjadi total, sub-total, rata-rata, dsb.
3. Penyimpanan data : data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siap memenuhi kebutuhan para pengguna.
4. Penyiapan dokumen : beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan unit-unit kerja dalam organisasi


Sistem pengolahan transaksi memiliki beberapa karakteristik, antara lain sebagai berikut:
  •  Volume data yang di-proses relatif sangat besar.
  • Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar.
  • Kecepatan pengolahan di-perlukan sangat tinggi agar data yang banyak bisa diperoses dalam waktu singkat.
  • Sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk keperluan internal.
  • Pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan, dsb.
  • Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu.
  • Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar.
  • Komputasi tidak terlalu rumit.

Teknik pengolahan data yang biasa diperoleh ada empat macam, yaitu:

  1. Batch processing : data yang diperoleh dari sumber data biasanya dikumpulkan atau ditumpuk, lalu diproses pada waktu-waktu tertentu, misalnya data dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam 17:00.
  2. Online processing : data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saat diterima, yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu giliran, misalnya pemrosesan yang dilakukan pada saat melakukan transaksi online di depan teller bank.
  3. Real-time processing : pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis, penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya pengolahan data hasil pemantauan aktivitas gunung berapi.
  4. Inline processing : biasa juga disebut sebagai hybrid-processing, yaitu kombinasi antara batch-processing dan online-processing. Misalnya pengolahan transaksi di supermarket, dimana transaksi penjualan melalui POS (point of sale) langsung dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih lanjut tentang persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00 malam.

Selain itu seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi internet maka dilahirkan sistem client-server yang populer dengan nama On Line Transaction Processing (OLTP). Prosedur pengolahan mirip dengan online-processing, perbedaan-nya adalah pada teknologi jaringan. Online processing menggunakan arsitektur jaringan terpusat (host-based) sementara OLTP menggunakan arsitektur client/server. Perkembangan dari OLTP melahirkan Customer Integrated System (CIS) yaitu sistem OLTP dimana user/pengguna melakukan sendiri transaksinya secara online, misalnya sistem mesin ATM (automatic teller machine), atau e-commerce (perdagangan lewat fasilitas elektronik).
      Sistem ini digunakan untuk keperluan transaksi sehari-hari. Sistem ini sangat berguna untuk menghasilkan data. Daur ulang informasi dari sistem ini akan mendapatkan data dari luar dan dari dalam. Untuk data yang datang dari luar, sistem ini dapat ditemukan pada front office yang prosesnya sangat dekat dengan pelanggan, bahkan ada yang berinteraksi langsung dengan pelanggan. Contoh dari sistem ini antara lain pemasukan data penjualan, pembuatan faktur transaksi, pembuatan cek, reservasi hotel, keluar masuk data keuangan pada bank, point of sale atau komputerisasi pada kasir penerima uang (cash register) dan lai sebagainya. Sedangkan untuk data yang datang dari dalam dapat ditemukan pada perencanaan produksi, perpindahan bahan baku dan hasil produksi, pembayaran gaji karyawan, pembuatan data perpajakan, pembuatan nota pembelian, dan sebagainya. Pemakai sistem ini biasanya memiliki kemampuan komputer yang baik sehingga pemrograman harus memenuhi beberapa kriteria:
(1) tahan banting; 
(2) mudah digunakan; 
(3) perlengkapan keluar masuk yang tangguh; dan 
(4) dipersiapkan untuk pekerjaan yang berulang dan sesuai dengan data yang sebenarnya.

      Biasanya sistem pendukung ini dibagi menjadi dua solusi yaitu sistem pengolahan transaksi secara daring dan sistem pengolahan transaksi secara batch. Sistem yang secara daring mempunyai hubungan langsung dengan pusat data sehingga pengambilan dan pemasukan data akan menimbulkan efek pada seluruh informasi di perusahaan. Pengambilan uang pada bank akan dikonfirmasi terlebih dahulu dengan data yang menyebutkan jumlah uang yang dimiliki oleh nasabah. Sedangkan sistem batch dilaksanakan bila data transaksi tidak memerlukan konfirmasi dari salah satu pusat data. Contohnya dari sistem pendukung ini ada di supermarket. Penjualan barang-barang di supermarket tidak mengacu pada siapa pembelinya, stok yang masih ada, harga beli bahan, dan lain sebagainya. Transaksi penjualan digabung ke pusat data pada periode tertentu.